BAB
4 KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS, dan ANTARGOLONGAN dalam BINGKAI BHINNEKA
TUNGGAL IKA
A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Keberagaman bangsa Indonesia dapat
dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia
dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku
bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan
budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun
2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
Keberagaman masyarakat Indonesia
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Keadaan
geografis
Indonesia
merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh
selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia.
Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku,
budaya, ras dan golongan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian
menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata
pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan
beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk
pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah
berbeda. Keadaan geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan
budaya yang berkembang sendiri-sendiri.
2. Pegaruh
kebudayaan asing
Adanya
kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak budaya dan
agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan
dan agama.
3. Kondisi iklim
dan kondisi alam yang berbeda
Kondisi
iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan
kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada
masyarakat. Ada komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan
perkebunan, dan lainnya.
2. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak
zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa.
Adat
istiadat,
kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku
itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan,
dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Suku
bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa
tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan
suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai
kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku
bangsa yang tersebar
di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa
dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para
penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain
di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini :
a.
Tipe fisik, seperti warna kulit,
rambut, dan lain-lain.
b.
Bahasa yang dipergunakan, misalnya
Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
c.
Adat istiadat, misalnya pakaian
adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d.
Kesenian daerah, misalnya Tari
Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e.
Kekerabatan, misalnya
patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem
keturunan menurut garis ibu).
f.
Batasan fisik lingkungan, misalnya
Badui dalam dan Badui luar.
Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar
manusia dan lingkungannya
Kata
“agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa
Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat
kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur
tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Enam
agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen
(Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah
Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara
terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut larangan tersebut. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi,
Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.
4. Keanekaragaman Ras di Indonesia
Beberapa
ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara umum ras
dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama.
Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya
perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk
muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisil yang
lain.
Masyarakat
indonesia memiliki keberagaman ras disebabkan oleh kehadiran bangsa asing ke
wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti ras
malayan-mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra, kalimantan, sulawesi, jawa,
bali,. Yang kedua adalah ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, NTT dan
maluku. Ketiga ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia, Eropa
dan Amerika. Terakhir yaitu ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, korea
dan jepang. Ras ini tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun
terkadang mendiami wilayah tertentu.
Tuhan
menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit,
bahasa, dan budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif
maka akan bermanfaat sekali karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan
dan kekurangan. Ada yang memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang dan
lain-lain yang jika dikolaborasikan akan bermanfaat untuk menciptakan
kesejahteraan semua kelompok masyarakat.
4. Keanekaragaman Golongan di
Indonesia
Keanekaragaman
golongan atau kelompok dalam masyarakat merupakan suatu gejala yang
selalu ada dalam setiap kehidupan manusia dan kedudukannya sangat penting.
Mungkin kamu tidak menyadari bahwa sejak kamu lahir sampai meninggal dunia
menjadi anggota kelompok dan terikat dengan kelompok. Sejak lahir kamu menjadi
anggota keluarga, menjadi warga suatu RT, RW, kelurahan, desa, kecamatan,
kabupaten, propinsi dan negara. Meningkat remaja – dewasa kamu juga akan
menjadi anggota berbagai macam dan jenis kelompok, mulai menjadi kelompok teman
bermain, organisasi sekolah, organisasi bidang sosial, ekonomi, politik seni
dan seterusnya. Jadi jelas sekali bahwa manusia itu sangat terikat dengan
kelompok dan hidup bersama dalam kelompok serta tidak mungkin lepas dari suatu
kelompok (menyendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain). Oleh karena itu
para ahli sosiologi memandang kelompok atau golongan itu merupakan unsur yang
sangat penting dalam masyarakat dan tidak mungkin masyarakat tanpa ada kelompok
sosial di dalamnya.
B. Arti Penting Memahami Keberagaman
dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka
Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan
kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai
suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air
Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas
bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Semboyan
‘Bhinneka Tunggal Ika’ merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan
persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri
atas berbagai suku dan beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu
bangsa indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa
indonesia dan tanah air Indonesia
1) Menghormati Suka Bangsa di
Indonesia
Dalam
mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat
dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
kehidupan bermasyarakat tercipta
kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
2.
antara warga masyarakat terdapat
semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan
kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.
dalam menyelesaikan urusan bersama
selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
4.
terdapat kesadaran dan sikap yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Menghormati Budaya di Indonesia
Keanekaragaman
budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan
modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan
daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat,
seperti:
1.
menunjukkan ciri atau identitas
bangsa
2.
berkualitas tinggi sehingga dapat
diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan pantas dan tepat diangkat
sebagai budaya nasional.
Bagaimana
cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati
keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini :
1.
Menghormati kelompok lain yang
menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya.
2.
Tidak menghina hasil kebudayaan suku
bangsa lain.
3.
Mau menonton seni pertunjukan
tradisional.
4.
Mau belajar dan mengembangkan
berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni
pertunjukan.
5.
Bangga dengan hasil kebudayaan dalam
negeri
3) Menghormati Agama yang ada di
Indonesia
Sejak
seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran agama yang
kita anut. Dalam kehidupan berbangsa, kita mengetahui keberagaman dalam agama.
Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita kepada orang
lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan orang lain,
dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
4) Menghormati Ras yang ada di
Indonesia
Sering
kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda karena
perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-laki
mengangkat meja dan perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris dan
bendahara kelas adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender,
yang dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan
jenis kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin seseorang
sehingga dia menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat
dalam masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis
kelamin.
Oleh
karena hanya pandangan atau pendapat masyarakat, maka mengakibatkan perbedaan
gender antar masyarakat. Coba kalian perhatikan dalam suku bangsa di Indonesia
ada yang mengikuti garis keturunan ibu atau bapak. Seperti dalam masyarakat
tertentu, nama marga mengikuti marga ayah, karena mengikuti garis keturunan
laki-laki (patrilineal). Sedangkan masyarakat yang lain lebih mengutamakan anak
perempuan dari pada laki-laki dalam kedudukan di keluarga.
Bagaimana kita bisa bersikap
menghormati keragaman ras yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap
berikut ini :
1.
Menerima ras orang lain dalam
pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita jangan membedakan
antara ras yang satu dengan yang lainnya
2.
Tidak menjelek-jelekkan, menghina,
dan merendahkan ras orang lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan
dengan harkat dan martabat yang sama.
5) Menghormati Golongan yang ada di
Indonesia
Bagaimana kita bisa bersikap
menghormati golongan atau kelompok lain yang ada di tanah air? Sama halnya
dengan sikap kita dalam menghormati keraghaman ras. Berikut beberapa sikap yang
di kembangan dalam menghormati kelompok atau golongan yang lain :
1.
Menerima golongan atau orang lain
dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita jangan
membedakan antara golongan yang satu dengan golongan dengan yang
lainnya
2.
Tidak menjelek-jelekkan, menghina,
dan merendahkan golongan atau kelompok yang lain. Kita, manusia yang
diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.
6) Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Alat
Pemersatu Bangsa
Realitas suatu bangsa yang
menunjukkan adanya kondisi keanekaragaman suku bangsa, budaya, agama ras dan
golongan mengarahkan pada pilihan untuk menganut asas multikulturalisme.
Dalam asas multikulturalisme ada kesadaran bahwa bangsa itu tidak tunggal,
tetapi terdiri atas sekian banyak komponen yang berbeda. Multikluturalisme
menekankan prinsip nilai-nilai kebersamaan di antara keragaman suku bangsa,
budaya, agama ras dan golongan tersebut. Semua suku bangsa, budaya, agama ras
dan golongan pada prinsipnya sama-sama ada dan karena itu harus diperlakukan
dalam konteks duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Asas
itu pulalah yang diambil oleh Indonesia, yang kemudian dirumuskan dalam
semboyan yaitu “bhineka tunggal ika”.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan
bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari
keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam
budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan
tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Begitu
juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita
bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat
pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami maknanya. Negara
kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain yakni:
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai
bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan
Masih banyak alat-alat pemersatu
bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap
terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan dalam keragaman
memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman harus dipahami
oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
2. Pergaulan antarsesama yang lebih
akrab
3. Perbedaan yang ada tidak menjadi
sumber masalah
4. Pembangunan berjalan lancar
C. Perilaku Toleran terhadap
Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan antar golongan
Keberagaman
suku, agama, ras, dan antar golongan ini antara lain dipengaruhi oleh
letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang
melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke
Indonesia. Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran
agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha masuk dibawa
oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul
para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. . Kedatangan bangsa Eropa
membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut
agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena
sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima budaya lain
Keanekaragaman
suku, agama, ras, dan antar golongan jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi
hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa
Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan persatuan dan kesatuan
dalam Negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika
Adapun sikap toleransi yang perlu
dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman antara lain:
1.
Tidak memandang rendah suku atau
budaya yang lain
2.
Tidak menganggap suku dan budayanya
paling tinggi dan paling baik
3.
Menerima keragaman suku bangsa dan
budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.
4.
Lebih mengutamakan negara dari pada
kepentingan daerah atau suku masing-masing.
No comments:
Post a Comment